Kamis, 18 Februari 2010

FSLDK


FORSIIP
I. Pendahuluan
Semenjak kehadirannya di kampus-kampus besar ternama di negeri ini, kemudian disusul oleh kampus-kampus lain, dakwah telah menunjukkan performa terbaiknya. Bahwa kampuslah yang menyambut hangat penuh semangat seruan dakwah. Bahwa kampuslah yang mungkin selalu menjadi inisiator dari berbagai kejadian yang mewarnai sejarah bangsa. Bahwa anak-anak kampuslah yang lebih mudah menerima perubahan dan menginginkan perubahan.
Fenomena Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dalam blantika organisasi kemahasiswaan nasional telah mengundang banyak hal. Ada ketercengangan, ada pertanyaan, ada pula kekhawatiran bahkan kecurigaan. Menghadapi laju LDK di ranah organisasi kemahasiswaan sekaligus ranah dakwah, berbagai pihak melakukan ragam cara. Bertambah banyak yang simpati lalu mendukung, tapi tidak sedikit yang menebar halang rintang dengan langkah sinis, bahkan ada yang menebar kedustaan dengan isu keagamaan.
Kedustaan (iftira) dengan isu keagamaan itu berupa sebutan atau stempel yang sembarangan dan sama sekali mengabaikan perintah Islam untuk klarifikasi (tabayyun) baik dengan meruju dokumen-dokumen LDK maupun dengan menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkompeten di LDK.
Sebagai lembaga da’wah yang berfungsi memberikan pencerahan kepada masyarakat luas, UKM Forum Studi Islam Ilmu Pendidikan (FORSIIP) harus menjelaskan siapa ia sebenarnya. Sesuai AD-ART, FORSIIP merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian bagi para aktivis yang ada di dalamnya.
Tujuan utama dari Dakwah kampus adalah adanya suplai alumni yang berafiliasi kepada Islam, dan optimalisasi peran kampus dalam upaya mentransformasi masyarakat menuju masyarakat Islami. Derivasi dari hal ini maka peran tarbiyah kampus yang berkesinambungan - untuk menghasilkan alumni-alumni yang berafiliasi kepada Islam menjadi sangat penting. Derivasi lainnya, lembaga dakwah kampus perlu secara bertahap menjadi lembaga dakwah kampus yang matang, agar dapat memainkan perannya di perguruan tinggi yang bersangkutan untuk dapat mengusung perubahan. Mengenai tahapan dakwah kampus ini perlu kajian tersendiri.
II. Landasan Kegiatan
• Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung QS 3 (Al Imran) ayat 104.
• "Barang siapa menunjukan pada kebaikan ,maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya (HR Muslim)
• Surat keputusan mendikbud no. 155/U/1988 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Di Perguruan Tinggi.
• Sesuai dengan tujuan utama PGRI memajukan pendidikan seluruh rakyat berdasar kerakyatan (organisasi Pendirian PGRI sama dengan EI: “education as public service, aprofesi) not commodity”.

III. Nama Kegiatan
“FORUM SILATURRAHIM LEMBAGA DAKWAH KAMPUS DAERAH III”
IV. Tema Kegiatan
“Implementasi Dzikir, Fikir dan Amal Shaleh Lembaga Dakwah Kampus Menyongsong Kejayaan Ummat”.
V. Maksud dan Tujuan
1. Sebagai wadah pertemuan bagi Seluruh Lembaga Dakwah Kampus di wilayah karesidenan besuki, Lumajang dan Probolinggo, serta menjalin silaturrahmi untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan
2. Terbentuknya bai’ah (lingkungan) yang kondusif bagi kehidupan Islami di kampus, baik dalam sisi moral, intelektual, maupun tanggungjawab sosial.
3. Terbentuknya opini ketinggian Islam di kalangan kampus.
4. Terbentuknya kesinambungan barisan pendukung dakwah.
5. Terbentuknya hubungan timbal balik yang sinergis antara dakwah ammah dengan pengkaderan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar